Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Bengkulu – Untuk kesekian kalinya, Kali Bekasi tercemar limbah pabrik. Aliran sungai tampak terlihat hitam pekat, bau, dan berbusa dalam beberapa waktu belakangan ini. Komunitas pegiat lingkungan hidup menemukan saluran pembuang limbah di Kali Cileungsi menuju ke Kali Bekasi.
“Seminggu terakhir kondisi Kali Bekasi memang sudah tercemar. Kualitas air, terutama derajat asam (basa) kadar pH nya tidak netral,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Luthfi, Senin (3/9).
Dia menjelaskan, pencemaran di Kali Bekasi selain disebabkan limbah pabrik, juga dikarenakan faktor alam dengan turunnya hujan sehingga menimbulkan busa di atas permukaan air.
“Saat terjadi hujan (Minggu malam), maka terjadi benturan antara ion-ion pencemar yang ada di air sehingga menghasilkan gas yang secara kasat mata karena berada di perairan berwujud busa atau buih,” bebernya.
Di saat hujan tak turun, kata dia, aliran Kali Bekasi tidak tampak berbuih meskipun airnya sudah tercemar limbah pabrik.
”Air yang tidak netral dalam keadaan normal, tidak akan menghasilkan busa. Namun jika ada kocokan atau guncangan atau benturan maka akan menyebabkan reaksi yang menghasilkan gas atau buih,” imbuhnya.
Kali Bekasi pada Senin, 3 September 2018, tampak berbusa.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait tercemarnya Kali Bekasi beberapa hari belakangan ini. “Kami sudah menempatkan petugas di lokasi rawan pencemaran. Dan bila diketahui ada pembuangan, akan ditindak tegas,” katanya.
Meski begitu, Pemerintah Kota Bekasi tidak dapat menindak tegas pabrik yang berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Pantauan di lokasi, kondisi aliran sungai tersebut sudah mengental dan bau menyengat hingga berbuih.
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) mengatakan bau yang menyegat dari Kali Bekasi tercium hingga ke permukiman warga. “Baunya sudah menyegat, kasihan warga yang tinggal di sekitar Kali Bekasi,” ujar Ketua KP2C, Puarman.
Kali Bekasi merupakan pertemuan dua sungai besar yakni Kali Cileungsi dan Kali Cikeas dari wilayah Kabupaten Bogor.
Menurutnya, pihaknya selalu melakukan pemantauan aliran Kali Cileungsi di beberapa pos pantau seperti di Jembatan Wika Desa Telajungudik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di lokasi ini, air kali masih tampak jernih dan bening.
Kemudian, pihaknya melakukan pengecekan dua kilometer dari pos pantau itu, tepatnya di Jembatan Cikuda Desa Wamaherang, Kabupaten Bogor. “Aliran sungai di lokasi ini sudah terlihat hitam dan bau menyengat,” katanya.
Komunitas pegiat lingkungan hidup ini menemukan saluran pembuang limbah industri yang dibuat di dasar Kali Cileungsi. Saluran ini, baru diketahui setelah debit air Kali Cileungsi sedang menyusut.
“Kami temukan pipa pembuang limbah itu baru-baru ini. Dan saluran itu, diketahui karena sungai sedang mengering. Kalau debit kali sedang tinggi, saluran tersebut tak terlihat karena tertutup air,” imbuhnya.
Belum diketahui, pabrik yang membuat saluran limbah dan membuangnya langsung ke Kali Cileungsi tersebut.
“Aliran di hilirnya sudah tercemar limbah, bagian di hulu ikut tercemar, termasuk di Kali Bekasi, wilayah Kota Bekasi,” katanya.
Dia mengaku, sudah melaporkan temuan ini kepada Pemerintah Kota Bekasi dan juga Pemerintah Kabupaten Bogor agar segera ditindaklanjuti.