Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Mangrove jenis rhizophora mucronata berjejer rapi di Pantai Talang Siring, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Muda mudi berswafoto mengabadikan momentum keindahan pantai dibalut lambaian daun bakau.
Namun, destinasi wisata itu belum sepenuhnya aman dari ancaman abrasi. Sebab, sisi timur pantai gundul. Nyaris tidak ada penghalang ombak menyentuh dinding daratan. Tanggul pemecah ombak yang dibangun pemerintah ambrol.
Selain ancaman abrasi, pantai tersebut dipenuhi sampah plastik. Akar hingga batang mangrove dipenuhi sampah yang sulit diurai itu. Lingkungan laut di pantai tersebut kotor karena sampah.
Sejumlah warga, mahasiswa, dan akademisi menyatukan tekad melindungi lingkungan dan menanam mangrove. Para penggerak peduli lingkungan itu mengatasnamakan Kelompok Peduli Mangrove Madura (KPPM).
Kelompok tersebut secara konsisten melakukan perlindungan terhadap lingkungan, khususnya mangrove. Penanaman bakau dilakukan di sepanjang pantai Madura. Tidak terkecuali di kawasan pantai utara (pantura).
Koordinator KPPM Endang Tri Wahyurini menuturkan, penanaman mangrove dilakukan secara berkala. Tujuannya, agar lingkungan laut semakin baik. Daratan tidak terkikis abrasi. Kemudian, ekosistem laut juga semakin baik. ”Sangat banyak manfaat yang dihasilkan mangrove,” katanya kemarin (6/5).
Endang mengatakan, mangrove bisa berfungsi sebagai pemecah ombak. Penanaman dengan pola berjajar ke depan akan berpengaruh terhadap kekuatan ombak. Abrasi pantai bisa dihindari.
Bakau juga berfungsi sebagai tempat ekosistem laut. Ikan-ikan memijah di pohon tersebut. Dengan demikian, nelayan tidak perlu ke tengah laut untuk mencari ikan. Jika ada hutan bakau, di sekitarnya pasti banyak ikan. ”Ada dampak ekonominya juga,” ucapnya.
Kemudian, penanaman mangrove juga bertujuan mengedukasi masyarakat agar peduli lingkungan. Sebab, jika lingkungan rusak, masyarakat sekitar akan mendapat mudarat. Sebaliknya, jika lingkungan baik, masyarakat bisa memperoleh manfaat.
Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan dalam menjaga lingkungan. Di antaranya, tidak membuang sampah sembarangan. Sampah plastik sebaiknya tidak dibuang ke laut karena membutuhkan waktu urai cukup lama.
Pohon mangrove yang ditanam seharusnya sama-sama dijaga agar tetap hidup. Bukan justru dicabut sehingga kawasan pesisir pantai gundul. ”Semoga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan semakin tinggi,” harapnya.
Dosen Universitas Islam Madura (UIM) itu menyatakan, sudah saatnya masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan laut. Generasi muda harus terdepan mengambil peran perlindungan lingkungan itu.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan Harun Suyitno mendukung kegiatan KPPM. Kegiatan tersebut sangat positif bagi lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya peduli lingkungan. Membuang sampah sembarangan, menebang pohon mangrove, hingga merusak lingkungan lainnya seperti mengebom ikan.
Tindakan tersebut dapat merusak lingkungan dan menyebabkan kemudaratan. Kegiatan yang digelar KPPM itu diharapkan memotivasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. ”Kami mendukung kegiatan ini,” tandasnya.