Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
JP Radar Nganjuk- Kebakaran hutan lindung di puncak gunung Wilis kian meluas. Hingga kemarin siang, total ada lima hektare lahan yang terbakar. Luas hutan lindung yang terbakar masih bisa bertambah karena api belum kunjung padam.
Data yang dihimpun koran ini menyebutkan, hutan lindung yang terbakar berada di petak 41, petak 36 B, dan petak 29 B, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Majuko, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pace, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri. Jika siang hari hanya terlihat kepulan asap putih dari puncak Wilis, Senin (14/10) malam lalu kobaran api semakin membesar. Terlihat bara api yang memanjang di ujung selatan.
Bencana yang terjadi di wilayah Kecamatan Sawahan itu jadi perhatian khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, perhutani, Polres Nganjuk, dan Kodim 0810 Nganjuk. Kapolres AKBP Handono Subiakto dan Dandim 0810 Letkol Kav Joko Wibowo memantau kejadian kebakaran hutan lindung itu dari Dusun Patuk, Desa Bareng, Kecamatan Sawahan.
Di daerah yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi kebakaran itu, Joko dan Handono berbincang dengan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Hendro Djoko Soedarsono, dan Asisten Perhutani (Asper) Pace, Jumarlan. “Kami belum menetapkan kebakaran hutan lindung ini sebagai tanggap darurat bencana kebakaran,” ujar Hendro sembari menyebut timnya masih melakukan asesmen dan pengkajian.
Menyambung pernyataan Hendro, Asper Pace Jumarlan mengungkapkan, meluasnya kebakaran Senin malam lalu hingga kemarin akibat angin yang bertiup kencang. Di puncak Wilis, lanjut Jumarlan, dipenuhi ilalang dan semak belukar. Karenanya, jika terbakar akan mudah merembet. “Tahun lalu terjadi kebakaran di titik yang sama,” ungkap Jumarlan.
Mencegah kebakaran meluas, Jumarlan menjelaskan perhutani akan membuat ilaran agar api tidak merambat ke hutan produksi. “Jaraknya cukup jauh, tapi tetap harus dilakukan antisipasi,” lanjutnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuan Senin malam lalu diputuskan agar BPBD membuat posko pemantauan kebakaran. Dandim 0810 Letkol Kav Joko Wibowo berujar, posko akan tetap buka selama masih ada potensi kebakaran. Sehingga, pemantauan dan pengambilan tindakan jika terjadi kebakaran bisa dilakukan dengan cepat.
Untuk memadamkan api di puncak Wilis, menurut Joko bisa dilakukan dengan pemadaman bersama-sama. Karenanya, dia menyarankan perwakilan instansi dan masyarakat bergerak bersama untuk ikut memadamkan api. “Dari pemukiman penduduk masih jauh. Tetapi, kebakaran seperti ini tidak bisa dibiarkan terus menerus setiap tahun. Harus ada solusi,” tegasnya.
Jika dalam waktu tiga hari kebakaran tak kunjung padam, dia mengusulkan opsi pemadaman lewat udara menggunakan bom air. “Kita utamakan langkah pemadaman lewat darat dulu,” imbuhnya.
Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto menambahkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Termasuk adanya kemungkinan bencana itu sengaja dilakukan oleh orang yang berburu atau pencari madu.
Jika ada unsur kesengajaan dari orang yang tidak bertanggung jawab, Handono memastikan polisi akan menindak dengan tegas. “Pelaku pembakaran hutan akan ditindak dengan tegas,” terang Handono sembari mencontohkan penanganan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.
Sementara itu, tak hanya membuat posko pemantauan, kemarin pagi Tagana Nganjuk juga membuka dapur umum untuk kebutuhan tim gabungan yang memadamkan api. Kemarin pagi, mereka langsung memasak logistik untuk anggota yang ebrada di lapangan. “ Tadi (kemarin, Red) dua kali memasak,” ujar Koordinator Tagana Nganjuk Aris Trio Efendi.