Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Luas area terbakar di Sumatera Selatan akibat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah mencapai 144.291 hektare. Ini di sampaikan Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori di Palembang, Rabu (16/10).
Menurut Ansori, luas halan ratusan ribu hektare terbakar tersebut berdasarkan data luas kebakaran hutan dan lahan sampai dengan 10 Oktober 2019 yang dilihat dari Citra Satelit Sentinel, Landsat 8 OLI TIRS dan MODIS.
“Luasan lahan terbakar itu sejak awal 2019 sampai per 10 Oktober 2019. Dan data terakhir luas kebakaran hutan dan lahan itu yang berhasil dikalkulasikan oleh tim gabungan pemadaman darat,” ujar dia di Palembang.
Pihaknya merinci, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 32.824 hektare, Kabupaten Banyuasin 24.845 hektare, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 6.276 hektare, Kabupaten Ogan Ilir (OI) 7.665 hektare, Kabupaten Muara Enim 5.179 hektare, Kabupaten Musi Rawas (Mura) 2.668 hektare, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 2.483 hektare, Kota Palembang 358 hektare, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 309 hektare.
“Lahan paling luas terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 61.652 hektare, dan paling sedikit ada di Kabupaten Lahat hanya 32 hektare,” kata dia.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Sumatera Selatan Iriansyah, menambahkan titik api yang terpantau kebanyakan terjadi di lahan gambut dan sebagian lagi di lahan kosong tersebar di 16 desa terfokus di Kabupaten OKI dan Muba yakni di wilayah Kecamatan Bayung Lincir.
Dikatakan dia, pihaknya telah berupaya penuh untuk pengendalian karhutla di wilayahnya. Di antaranya, kata dia, penetapan status siaga darurat melalui surat keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 163/KPTS/BPBD-SS/2019 tanggal 8 Maret 2019, kemudian pembentukan pos komando melalui surat keputusan Gubernur Sumatera Selatan, Nomor : 196/KPTS/BPBD-SS/2019 tanggal 1 April 2019.
Ia pun menambahkan, pihaknya pun telah melakukan pelatihan dan pembinaan kepada kelompok masyarakat, relawan, regu pemadam kebakaran perusahaan, brigade pengendalian kebakaran hutan, kebun dan lahan. Lalu, penyebaran pasukan TNI 1.000 personel, Polri 205 personel, masyarakat 205 personel, BPBD 102 personel, serta usulan permintaan patroli udara dan water bombing dan teknologi modifikasi cuaca (hujan buatan) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Realisasi dukungunan helikopter water bombing dan pesawat patroli tahun ini, total ada 9 helikopter water bombing, lalu satu pesawat dan satu helikopter patroli dari BNPB,” tuturnya.