Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Notice: Undefined offset: 1 in /home/zau5zd45gt71/public_html/beritapolitikhijau.com/wp-content/themes/jnews/class/ContentTag.php on line 86
Para pengunjuk rasa Hong Kong sudah berminggu-minggu bersiap merusak hari besar Tiongkok. Mereka berhasil. Tetapi mereka juga harus membayar mahal karena salah seorang demonstran pro-demokrasi tertembak dan berada dalam kondisi serius. Sementara 15 orang pengunjuk rasa lainnya ditangkap polisi.
Saat ribuan orang tampil dalam sebuah pertunjukan memukau dan sangat terkoordinasi di Lapangan Tiananmen – separuh laksana upacara pembukaan Olimpiade yang ultra-patriotik dan separuhnya seperti pesta gala Tahun Baru Cina – Hong Kong berada dalam kekacauan dan pembakaran, vandalisme terhadap stasiun MTR dan gedung-gedung pemerintah, serta bentrokan para demonstran dengan polisi dan warga di berbagai distrik.
Selama berbulan-bulan Hong Kong berada dalam kerusuhan terburuk di mana polisi dan demonstran yang radikal saling melemparkan gas air mata dan bom bensin. Meskipun sekitar 6.000 petugas polisi dikerahkan ke jalan-jalan, mereka tidak dapat mencegah kerusuhan. Para pengunjuk rasa menyebar di seluruh kota. Puluhan ribu orang turut ambil bagian dalam unjuk rasa yang tidak mendapat izin ini.
Di Pulau Hong Kong, sebagian besar unjuk rasa berjalan damai, namun demonstrasi yang lebih kecil di Kowloon dan New Territories dengan cepat berubah menjadi kekerasan. Saat konfrontasi di Tsuen Wan, seorang perwira polisi menembak seorang pengunjuk rasa dari jarak dekat – pertama kali kekuatan mematikan digunakan dalam 17 minggu aksi demo.
Dengan darah mengalir dari pundaknya, ia jatuh ke tanah sambal menjerit kesakitan. pengunjuk rasa berusia 18 tahun tersebut dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius tetapi stabil. Polisi mengatakan petugas menembakkan senjatanya karena khawatir akan keselamatannya sendiri dan koleganya yang telah terjebak di lantai dan disandera oleh pengunjuk rasa.
Video penembakan dengan cepat tersebar di media sosial. Polisi terlihat melepaskan tembakan saat pengunjuk rasa mendatanginya dengan tongkat dan memukul lengannya.
Polisi sebelumnya mengatakan mereka memang telah memperkirakan terjadinya kekerasan di seluruh kota, memberi peringatan hal tersebut bisa “sangat, sangat berbahaya”, sementara para demonstran menyatakan bahwa “dalam menghadapi tirani, kita hanya bisa bertarung seolah-olah itu adalah pertempuran terakhir kita”.